Ritme Harian
One can ascend to a higher development only by bringing rhythm and repetition into one’s life. Rhythm holds sway in all nature.
Rudolf Steiner
Ketika pertama kali mendengar kata ritme, yang terbayang adalah musik, gelombang, alunan, ombak, pantai, dan alam. Ritme berhubungan dengan banyak hal di alam ini. Ada ritme tubuh kita sendiri, ada ritme bumi, ada ritme alam semesta. Ritme terdekat yang sangat terasa pada diri kita sebagai manusia adalah bernapas. Bernapas ini adalah gambaran sebuah pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus tanpa terasa capek. Jika mau bekerja tanpa terasa sangat menyiksa, maka perhatikan ritmenya seperti bernapas.
Bernapas dengan baik seperti ada saatnya menarik dan ada saatnya mengeluarkan. Maka setiap pekerjaan atau kegiatan sebaik-baiknya bisa dilakukan dengan seirama napas ini. Ada saatnya menarik yang membutuhkan fokus dan konsentrasi, ada saatnya melepaskan dengan rileks tanpa harus berpikir.
Dengan memperhatikan ritme dalam kegiatan sehari-hari secara langsung, kita sedang mengajarkan tentang keteraturan, kedisiplinan, dan lebih dalam dari itu mengajarkan rasa aman. Ketika kita mampu memprediksi segala kemungkinan di depan, maka rasa aman akan didapatkan oleh kita. Nah, perasaan aman ini yang membuat siswa bisa berkontribusi secara maksimal dalam kehidupannya kelak.
Ritme penting sekali dibangun sejak kecil. Lewat kegiatan-kegiatan di rumah yang memiliki ritme, anak akan belajar membuat struktur dalam bawah sadarnya. Yang paling mudah menerapkan bagaimana ritme bisa dilaksanakan adalah dengan mengingat kapan menarik dan kapan melepaskan. Persis seperti bernapas, adakalanya menarik udara ke dalam paru-paru, dan ada saatnya melepaskan ke luar.
Mari kita lihat contoh dalam kehidupan di luar yang berhubungan dengan ritme. Seorang yang mampu menyesuaikan ritme dengan alam, maka dipastikan ia akan merasakan keselarasan dalam hidupnya. Walaupun katanya sekarang fakta mengatakan sudah terjadi perubahan yang banyak dalam ritme alam di dunia ini, namun, secara keseluruhan kita tetap bisa melihat bagaimana ritme ini berjalan dan bagaimana orang-orang berusaha menyelaraskan.
Di kelas, menyeimbangkan ritme ini akan selalu menjadi tantangan menarik bagi guru, seperti bagaimana guru mengatur agar ritme yang berjalan bisa seimbang sehingga anak-anak bisa belajar dengan optimal di kelas. (diolah dari berbagai sumber)